[ad_1]
Manajer Tuka-Tuku Dhimas Adi Nugroho mengatakan peningkatan itu tampak dari meningkatnya transaksi melalui aplikasi Tuka-Tuku, yang salah satunya memang dirancang untuk mendongkrak penjualan produk UMKM. Produk-produk yang diijual merupakan unggulan UMKM Purbalingga. Produk tersebut sudah melalui kurasi sehingga kualitasnya terjaga.
Di masa lebaran, produk UMKM tersebut dikemas menjadi parcel. Terlebih, kini Purbalingga memang tengah giat mengenalkan produk lokal melalui berbagai cara. Salah satunya dengan parcel berisi produk lokal.
“Ada 30 item produk UMKM yang kami masukan dalam parcel diantaranya kopi, aneka kue kering, snack ringan dan minuman kemasan,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu malam (15/5).
Dia menjelaskan, harga parcel bervariasi mulai dari Rp150 ribu sampai dengan Rp500 ribu per paket. Omzet totalnya sekitar percel berisi produk lokal melalui aplikasi Tuka-Tuku mencapai Rp50.
Selain parcel lebaran, Tuka-Tuku juga mengalami lonjakan pesanan warga Purbalingga yang mencari oleh-oleh. “Mereka beli langsung lewat toko yang ada di Usman Janatin City Park atau melalui on line di store tuka-tuku yang ada di Bukalapak,” imbuhnya.
Diketahui, Tuka-Tuku Purbalingga adalah salah satu program unggulan Pemkab Purbalingga dalam pengembangan UMKM. Tuka-Tuku menjadi wadah untuk peningkatan kualitas produk UMKM serta pemasarannya, baik secara offline maupun on line.
Terbaru, Tuka-Tuku menjadi pintu masuk kerja sama dengan toko modern, yaitu Alfamart dan Indomaret. Bupati Tiwi mewajibkan semua gerai toko modern yang beroperasi di Purbalingga menjual produk UMKM.
Reporter: Ridlo Susanto
Editor: Rohmat Haryadi
[ad_2]
Sumber Berita