Dompet Dhuafa USA Donasi Alat Bantu Dengar bagi Anak Tunarungu di Jawa Tengah – indonesianlantern.com

[ad_1]

Purwokerto-Meningkatkan kepedulian bagi kelompok disabilitas di Indonesia, Dompet Dhuafa USA memberikan bantuan Alat Bantu Dengar (ABD) bagi tiga anak dengan gangguan pendengaran di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Bantuan diberikan melalui Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Purwokerto Dompet Dhuafa Jateng, pada Rabu (3/3) bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Telinga dan Pendengaran sekaligus Hari Pendengaran Dunia (World Hearing Day) yang diperingati setiap 3 Maret, sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan telinga dan pencegahan gangguan pendengaran.

Novara Alma, Pimpinan Dompet Dhuafa USA mengatakan, isu disabilitas merupakan isu global dan Indonesia masih banyak kelompok-kelompok disabiltas yang tidak terlihat, salah satunya orang dengan gangguan dengar (tuli). Menyalurkan amanah donatur warga Amerika untuk anak-anak di Indonesia pada program Peduli Tunarungu Indonesia, yang bertepatan dengan momentum Hari Kesehatan Telinga dan Pendengaran sekaligus Hari Pendengaran Dunia (Word Hearing Day).

Tiga anak yang mendapatkan bantuan ABD adalah Defis Defana Putra (6) siswa kelas 1 Sekolah Luar Biasa (SLB), Ikhya Tamamul Khuluq (9) siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI), Azura Sabrina Khairi (8) siswi kelas 2 Sekolah Luar Biasa (SLB). Bertempat di ruang pendopo Bupati Purbalingga Selasa (3/3) penyaluran ABD dihadiri Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, S.E., BE.Con, M.M. Bupati Dyah Hayuning Pratiwi mengucapkan terima kasih kepada Dompet Dhuafa dan donatur yang telah membantu warga Purbalingga. “Kepada penerima semoga bantuan dapat bermanfaat dan dimanfaatkan dengan baik semoga nambah semangat dan motivasi belajar,” ucap bupati muda ini, yang baru saja dilantik beberapa hari lalu.

Mushodiq (62), orang tua dari Ikhya Tamamul Khuluq (9), merupakan guru honorer di salah satu Madrasah di Kabupaten Purbalingga. “Dengan segala keterbatasan kami sebagai orang tua, membeli alat bantu dengar sangat mustahil pada awalnya,” ungkapnya.

Sementara, Siti Misrohatun (44) ibunda dari Azura Sabrina Khairi (8) mengatakan “Satu set alat bantu dengar yang harganya ini setara dengan satu unit motor matic, bagi saya seperti mimpi untuk bisa dibeli. Dari sekolah SLB anak saya, ada yang pernah mendapatkan bantuan Dompet Dhuafa dan saya mencari info sejak tahun lalu, Alhamdulillah tahun ini doa dan harapan saya qobul, ABD untuk Azura”. Siti merupakan janda tiga anak, dengan penghasilan yang tidak seberapa sebagai buruh pencabut benang pada industri konveksi rumahan di kampungnya, Dusun Pekiringan, Karangmoncol, Purbalingga, Jawa Tengah.

Bantuan ABD bagi anak-anak dengan gangguan dengar (tuli) merupakan salah satu aktivitas program Peduli Tunarungu Indonesia yang digagas oleh Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Purwokerto Dompet Dhuafa Jateng sejak tahun 2016 silam. Tidak hanya dalam wujud bantuan ABD, tetapi pendampingan dilakukan bersama komunitas-komunitas lain yang peduli pada isu disabilitas tuli, diantaranya berbagai campaign isu disabilitas, campaign bahasa isyarat, screeening gangguan pendengaran,dan aktivitas promotif-preventif lainnya. Adapun bantuan ABD merupakan wujud partisipasi Dompet Dhuafa dalam upaya rehabilitasi anak-anak anak-anak dengan gangguan dengar ini untuk dapat berkomunikasi lebih baik lagi, ungkap Satrianova Pimpinan Dompet Dhuafa Jateng.

Dari data WHO pada bulan Februari 2017 mencatat ada 5% dari populasi dunia atau sekitar 360 juta orang yang menderita gangguan pendengaran. Setiap tanggal 3 Maret diperingati sebagai Hari Kesehatan Telinga dan Pendengaran untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan telinga dan pencegahan gangguan pendengaran.(TN/21)

 

[ad_2]

Sumber Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *