#  

Indonesia Bisa Makin Cakap Digital dengan Literasi

[ad_1]

JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi menggelar acara webinar Literasi Digital untuk wilayah Jawa Barat, kota Bekasi pada Kamis (3/6/2021).

Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif-nya untuk mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar dampak negatif penggunaan internet.

Presiden Joko Widodo dalam sambutannya saat meluncurkan Gerakan Nasional Literasi Digital mengungkapkan, Pemerintah telah menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan akan berulang setiap tahunnya, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada tahun 2024. Oleh karena itu, dibutuhkan penyelenggaraan kegiatan literasi digital yang massif di 514 kabupaten/kota, di 34 provinsi, di Indonesia.

“Kecakapan digital harus ditingkatkan dalam masyarakat agar mampu menampilkan konten kreatif mendidik yang menyejukkan dan menyerukan perdamaian. Sebab, tantangan di ruang digital semakin besar seperti konten-konten negatif, kejahatan penipuan daring, perjudian, eksploitasi seksual pada anak, ujaran kebencian, radikalisme berbasis digital,” ujar Presiden Joko Widodo saat membuka program Literasi Digital Nasional.

Salah satu nara sumber kali ini, seorang Penggiat Literasi Digital, Maman Suherman mengungkapkan beberapa paparan mengenai akibat buruk dari berita palsu atau hoax untuk hubungan sosial kemasyarakatan. Sebagai penggerak literasi, Maman berharap literasi ini pun bisa menjadi bagian perekat bangsa. Menurutnya, kebhinekaan adalah berkah dan sumber inspirasi yang tak ada habisnya, selain itu bangsa ini butuh dipererat buka diperetak.

“Literasi digital di Indonesia akan memberikan dampak yang signifikan bagi kehidupan bermasyarakat. Bahwa Negara dengan tingkat literasi tinggi berimbas kepada kebahagian dan berkurangnya korupsi,” kata Maman.

Indonesia diketahui sempat berada pada peringkat minta baca rendah, namun menjadi negara paling cerewet di Twitter. Indonesia harus meningkatkan literasi sebab lima Negara dengan minat baca yang tinggi, menjadi Negara paling bahagia dan Negara dengan tingkat korupsi yang kecil.

Sementara itu, nara sumber lainnya, Founder Redy Indonesia, Rio Pasaribu memberikan wawasan ilmunya kepada peserta webinar terkait digital skills yang perlu dimiliki di masa pandemi.

Rio juga menjabarkan tentang pemahaman dasar digital skills secara khususnya untuk UMKM. Salah satu yang menjadi poin pentingnya adalah bagaimana bertahan di tengah pandemi covid-19 dengan memiliki digital skills.

Webinar Literasi Digital di Jawa Barat I, Kota Bekasi merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Webinar kali ini juga mengundang nara sumber seperti Oddie Octaviadi, Director of Technology BCW Indonesia.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya digital skills, digital ethics, digital safety dan digital culture untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

 6 kali dilihat,  6 kali dilihat hari ini

[ad_2]

Sumber Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *