[ad_1]
Jakarta, Gatra.com – Direktur Sekolah Dasar Dirjen PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbud Ristek Sri Wahyuningsih mengatakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dilakukan untuk menghindari maslaah pada psikologi anak dan learning loss. “Harapan SKB 4 Menteri, PTM harus didorong karena untuk menghindari psikologi anak dan learning loss. Kita mendorong dibuka tahun ajaran yang baru akan datang. Kesiapan komitmen PTM dilaksanakan dengan terbatas tidak 100% dengan berbagai aturan,” kata Sti Wahyuningsih dalam diskusi daring, Sabtu (5/6).
Dari pemetaan yang dilakukan pda jenjang Sekolah Dasar dengan prioritas PTM daerah zona hijau dan sekolah yang siap memenuhi, evaluasi pendataan dari 136 Kabupten/Kota secara acak dan 87% sebanyak SD menyatakan siap. “Artinya standar implementasi PTM secara terbatas. Adalah optimalisasi sistem pengawasan di sekolah. memang masih diperlukan kooordinasi dibawah Dinas Kabupten Kota maupun Provinsi. Karena memang sebaik apapun rencana yang dilakukan tetapi sistem tidak dilakukan dikhawatirkan kluster baru,” ujar Sri
Kondisi pandemi yang tidak bisa diprediksi kapn aakn berakhir, Sri menegaskan pendidikan dan pembelajaran harus tetap berjalan. “Kita mencoba generasi ini tidak menjadi generasi rebahan saat mereka santai tidak fokus yang terjadi pada sebagian anak-anak kita. Tidak mudah kita lakukan, PTM secara terbatas harus kita lakukn semaksimal mungkin dan menjalankan fungsi pengawan,” tegasnya.
“Rasanya lingkungan pendidikan menjamin anak-anak kita kita tidak learning loss, bisa terpantu kegiatannya daripada anak belajar dirumah tapi tidak bisa menjamin apakah betul-betul belajar di rumah apakah pengawasan orang tua maksimal,” imbuhnya.
[ad_2]
Sumber Berita