#  

Putri Gusdur Angkat Bicara soal Serangan Digital kepada Aktivis Antikorupsi

[ad_1]

Jakarta Gatra.com – Aktivis dan Co-Founder Public Virtue Research Institute, Anita Wahid ,membahas fenomena menurunya kualitas demokrasi di Indonesia yang beberapa waktu lalu sangat nampak dari serangan digital yang dihadapi oleh sejumlah aktivis antikorupsi yang secara lantang menolak Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

Menurutnya, serangan-serangan yang dialami para aktivis tersebut berupa peretasan akun WhatsApp dan Telegram, panggilan berulang-ulang dari nomor tidak dikenal, hingga pembajakan akun untuk pemesanan makanan dan layanan transportasi.

Dalam diskusi bertema “Penyempitan Ruang Kebebasan Internet: Peretasan, Pemblokiran, dan Penutupan Internet di Era Jokowi” pada Minggu (6/6), putri mantan presiden RI, Abdurrahman Wahid itu membenarkan adanya upaya sistematis untuk melakukan penyempitan ruang publik, terutama di platform digital yang selama ini menjadi ruang berekspresi dan menyatakan pendapat.

Mengawali pemaparannya, Anita menggambarkan regresi demokrasi yang terjadi di Indonesia. Paparnya, ada tiga level pemicu regresi demokarsi, yakni proses ketidakpuasan atau kekecewaan publik, proses populisme, dan polarisasi efektif.



Reporter: Muhammad Mutaqin


Editor: Iwan Sutiawan


    


[ad_2]

Sumber Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *