[ad_1]
TEMPO.CO, Jakarta – Koordinator Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet), Damar Juniarto, mengatakan lebih dari delapan pegiat antikorupsi mengalami serangan digital atau peretasan pada hari ini, Senin, 17 Mei 2021. Damar mengatakan lembaganya menerima aduan baik dari perorangan maupun lembaga ihwal insiden-insiden serangan digital yang terjadi dalam beberapa rangkaian sepanjang hari ini.
“Semua terjadi dalam beberapa rangkaian, jadi tidak cuma satu bentuk. Kami sekarang masih membantu satu-satu dan mengumpulkan aduan,” kata Damar kepada Tempo, Senin petang, 17 Mei 2021.
Damar mengatakan belum dapat merinci secara detail bentuk-bentuk serangan digital yang terjadi. Namun dia tak menampik dua di antaranya ialah peretasan pada akun Whatsapp dan sabotase saat konferensi pers virtual mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi yang digelar Indonesia Corruption Watch.
Menurut informasi yang dihimpun Tempo, beberapa korban serangan digital di antaranya Koordinator ICW Adnan Topan Husodo, mantan pimpinan KPK Busyro Muqoddas dan Bambang Widjojanto, dan seorang aktivis Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta.
Damar membenarkan bahwa ICW, LBH Jakarta, serta Busyro dan Bambang Widjojanto telah mengadukan serangan digital yang dialami ke SAFEnet. “Iya betul. Prosesnya masih berjalan jadi saya belum bisa menyampaikan detailnya,” kata Damar.
Damar mengatakan, ia mendapat informasi ihwal adanya serangan digital tersebut sekitar pukul 12.00 WIB tadi. “Namun untuk kronologi masih disusun,” ujarnya.
Serangan digital kepada pegiat antikorupsi tersebut bukan kali pertama terjadi. Damar mengatakan, hal ini menunjukkan adanya upaya-upaya untuk melemahkan gerakan masyarakat sipil yang berusaha menyampaikan pendapat ihwal kondisi di Tanah Air.
“Perlu kesadaran bersama buat semua pihak bahwa cara-cara seperti ini tidak membuat iklim demokrasi menjadi lebih baik,” kata Damar.
Peneliti ICW Wana Alamsyah mengatakan ada dua bentuk serangan digital yang dialami para pegiat antikorupsi hari ini, yakni peretasan ponsel dan gangguan saat konferensi pers via zoom. Saat konferensi pers, misalnya, ada akun-akun mengatasnamakan pegiat antikorupsi untuk bergabung ke ruang virtual.
Salah satu akun mengatasnamakan mantan Ketua KPK Abraham Samad. Di sela-sela konferensi pers, akun itu menampilkan gambar berkonten mesum di layar. Kepada Tempo, Abraham mengatakan ia tak bisa bergabung masuk ke zoom tersebut siang tadi.
“Saya justru tidak bisa masuk ke zoom ICW,” kata Abraham.
Busyro Muqoddas mengatakan ia tak menghiraukan berbagai serangan digital maupun serangan dari para pendengung (buzzer) terhadapnya. Namun Ketua PP Muhammadiyah ini mengaku heran dirinya diteror saat berusaha mengadvokasi 75 pegawai KPK yang diperlakukan diskriminatif lewat tes wawasan kebangsaan.
“Aneh saya diteror ketika saya berhikmat mengadvokasi 75 pegawai KPK yang dizalimi itu. Negeri dalam koloni rezim buzzer,” kata Busyro Muqoddas lewat pesan singkat kepada Tempo.
BUDIARTI UTAMI PUTRI
Baca: Nama Abraham Samad Dicatut untuk Tampilkan Gambar Porno saat Konpers soal KPK
[ad_2]
Sumber Berita