#  

Siswa Jenuh, Akademisi Minta Pemberlakukan PJJ dan PTM

[ad_1]

Gatra.com, Cilacap – Akademisi Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Komputer (STMIK) Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, Ahmad Irfangi, meminta pemerintah mempertimbangkan kejenuhan siswa dan pengajar dalam penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring selama pandemi Covid-19 ini. Selain itu, efektivitas PJJ dinilai juga rendah.

“Dalam kondisi normal (pembelajaran tatap muka/PTM), penyerapan materi pembelajaran setidaknya 60%. Tetapi, dalam pembelajaran daring, saya kira, lebih rendah dari itu, 30-40%,” ucapnya.

Perkiraan efektivitas itu diperoleh dari survei yang dilakukan oleh STMIK terhadap siswa SMK dan mahasiswa. Dalam survey tersebut, diperoleh data bahwa penyerapan materi sangat rendah.

Terlebih, siswa SMK memerlukan banyak praktikum yang beberapa di antaranya tidak mungkin dilakukan di rumah masing-masing karena keterbatasan alat. Selain itu, beberapa praktikum juga membutuhkan bimbingan langsung guru atau tenaga pengajar agar penyerapan materinya maksimal.

“SMK itu banyak praktikum. Dalam PJJ itu akan sangat menghambat penyerapan materi oleh siswa,” kata Irfangi, yang juga Ketua STMIK Majenang.

Menurut dia, kondisi ini juga terjadi akibat siswa dan pengajar jenuh. Itu sebab, PJJ tidak seefektif belajar tatap muka. Dalam belajar tatap muka, interaksi akan berjalan lebih intensif dan membuat siswa lebih berkosentrasi.

“Salah satu faktor utama adalah kejenuhan. Perlu juga dipertimbangkan, juga iklim akademik, atau suasana belajarnya yang biasa di lingkungan sekolah atau perguruan tinggi, menjadi di rumah,” ucapnya.

Karena itu, dia mengusulkan agar pemerintah mulai mempertimbangkan belajar tatap muka (PTM) dengan protokol khusus. Jika belum bisa diterapkan, maka bisa diberlakukan kombinasi pembelajaran jarak jauh dengan tatap muka.

“Sistem shifting bisa dilakukan. Artinya, kapasitas siswa atau mahasiswa yang masuk hanya 30-an persen per hari, secara terjadwal,” jelasnya.


Reporter: Ridlo Susanto

Editor: Arif Sugiono


[ad_2]

Sumber Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *