[ad_1]
Kasat Reskrim menambahkan, sekitar awal November tahun 2020, keduanya melakukan pencurian disalah satu perumahan di Pagutan. Keduanya memanjat tembok dan masuk ke pekarangan korban. Tanpa waktu lama, pelaku berhasil mencuri sepeda milik korban seharga Rp 3,5 juta. ‘’ Barang buktinya sudah kami amankan,’’ kata Kadek.
Dikatakan, keduanya bukan pelaku sembarangan. Khusus HL tercatat sudah 10 kali keluar masuk penjara dalam kasus curat. HL juga diduga melakukan pencurian dibeberapa tempat sebanyak 7 kali. Tidak hanya di Kota Mataram. ‘’Tidak kapok walaupun sudah berulang kali keluar masuk penjara,’’ tuturnya.
MH juga seorang residivis. MH pernah satu kali masuk penjara dan menjalani vonis 10 bulan di kasus curat. Kini ditangkap lagi masih dikasus pencurian. ‘’MH ini juga DPO kasus pencurian burung di BTN Kekalik. Sekarang sudah tertangkap,’’ kata Kadek.
Kadek menjelaskan, HL juga kerap merekrut pelaku pencurian lainnya. Data Kepolisian HL cukup banyak merekrut pelaku pemula. Pemula yang mendapatkan hasil curian. Diganti atau akan ditukar sabu oleh HL. ‘’Di rumahnya itu digunakan untuk tempat berkumpul. Biasanya merencanakan aksi pencurian di sana,’’ bebernya.
Karena pelaku terkenal sangat gesit dan licin menghindari petugas. Petugas mematangkan rencana penangkapan untuk dieksekusi di Lingkungan Jempong Timur. ‘’Pelaku ditangkap waktu menjelang subuh. Itu agar tidak melarikan diri,’’ ungkapnya. Dengan perbuatannya, kedua pelaku terancam dijerat pasal 363 ayat (2) KUHP dengan ancaman maksimal 9 tahun penjara.
Reporter: Hernawardi
Editor: Rohmat Haryadi
[ad_2]
Sumber Berita