#  

Gunakan Red Hat Managed Cloud Services – Perusahaan-Perusahaan Terkemuka Berhasil Memangkas Kompleksitas dan Melahirkan Berbagai Inovasi

[ad_1]

 

 

 

Red Hat, Inc., penyedia solusi open source terkemuka di dunia, telah mengumumkan bahwa sejumlah perusahaan terkemuka dari dunia menggunakan layanan managed cloud dari Red Hat untuk membangun, menjalankan, mengelola, dan meningkatkan aplikasi cloud native di seluruh lingkungan hybrid.

Sebagai penawaran yang di-hosting dan sepenuhnya terkelola (fully-managed), layanan ini menyediakan konfigurasi berdasarkan pengalaman bertahun-tahun dan mengalihkan tanggung jawab dan dukungan operasional ke Red Hat.

Sehingga perusahaan besar seperti Andreani, Audi, Japan Research Institute, Pelayo, dan VINCI Energies bisa mendorong lahirnya inovasi-inovasi terbaru, berkembang seiring demand, mengurangi kompleksitas dan biaya, dan mempercepat time-to-value.

Sathish Balakrishnan, Vice President, Hosted Platforms, Red Hat mengatakan, “Kemudahan menggunakan OpenShift sebagai layanan managed cloud merupakan kebutuhan penting bagi pelanggan — tidak hanya agar mereka dapat menjalankan OpenShift di mana saja, tetapi juga untuk mengalihkan keahlian menjalankan OpenShift ke Red Hat saat mereka fokus pada aplikasi bisnis mereka.”

“Dengan layanan managed cloud dari Red Hat, pelanggan dapat mempercepat kemampuan mereka untuk membangun aplikasi generasi berikutnya, apa pun cloud yang mereka gunakan untuk menjalankan aplikasi tersebut,” ungkap Sathish, Selasa ( 11/05/2021 ).

Dengan layanan managed cloud Red Hat, para pelanggan dapat mempercepat kemampuan mereka untuk membangun aplikasi generasi berikutnya, apa pun cloud yang digunakan untuk menjalankan aplikasi tersebut.

Layanan managed cloud Red Hat menyediakan Kubernetes yang fully-managed di semua public cloud terkemuka. Hal ini memungkinkan pelanggan dan partner Red Hat dengan cepat merespons perubahan, mempercepat migrasi mereka ke cloud, dan membangun strategi open hybrid cloud — semuanya berbasiskan Red Hat OpenShift, platform Kubernetes perusahaan terkemuka di industri — terlepas dari infrastruktur, cloud, atau staf operasional yang ada.

Red Hat OpenShift Dedicated, Red Hat OpenShift on IBM Cloud, Red Hat OpenShift Service on AWS dan Microsoft Azure Red Hat OpenShift semuanya tersedia secara jointly-managed dan didukung bersama-sama sebagai layanan OpenShift, diakses sebagai penawaran konsol native cloud dari masing-masing penyedia cloud.

Layanan ini dirancang untuk mengurangi biaya operasional dan memungkinkan pelanggan dengan cepat merilis aplikasi yang memberikan value lebih bagi bisnis. Banyak perusahaan terkemuka sudah menemukan keunggulan pendekatan managed services ini untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, di antaranya:

Andreani: Andreani menyediakan layanan logistik untuk industri farmasi, kosmetik, teknologi, dan telekomunikasi di Argentina dan Brasil. Menghadapi tantangan baru terkait dengan meningkatnya permintaan barang yang dikirim sebagai akibat dari pandemi COVID-19 global, perusahaan beralih ke Red Hat untuk membantu mempercepat rencana transisinya ke cloud.

Andreani menggunakan Microsoft Azure Red Hat OpenShift, layanan OpenShift Red Hat terkelola yang dihadirkan dan didukung bersama oleh Red Hat dan Microsoft. Dengan beralih ke layanan managed cloud, perusahaan dapat meningkatkan operasinya secara efektif untuk memenuhi lonjakan permintaan pengiriman, mengurangi tekanan pada manajemen IT melalui pemantauan dan patching secara otomatis, dan menyederhanakan proses penerapannya.

Sebastián Sarasate, Infrastructure Manager, Andreani Logistics Group mengatakan, “Industri logistik pada umumnya telah melalui transformasi yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir karena teknologi telah memainkan peran yang kian penting dalam memenuhi permintaan pelanggan yang terus bertumbuh. Utamanya untuk teknologi cloud. “

“Beralih ke solusi managed cloud telah membuka pintu bagi kami untuk lebih mengubah sistem TI kami menjadi area yang menambah value bisnis. Dengan Azure Red Hat OpenShift, kami dapat mempercepat implementasi layanan baru dan meningkatkan fleksibilitas dan skalabilitas operasional kami, memungkinkan kami untuk melayani dengan lebih baik pelanggan kami di seluruh Argentina dan Brasil,” kata Sebastián. 

Audi: Sebagai partner sentral di semua divisi bisnis Audi Group, Audi IT adalah pendorong utama transformasi digital di perusahaan ini, dan memberikan dukungan di sepanjang rantai proses dalam pengembangan solusi IT yang cerdas, andal, dan lebih aman. Misi tim adalah menjadi yang terdepan dalam memperkaya pengalaman developer, memungkinkan bisnis untuk menskalakan aplikasi mereka tanpa bergantung pada infrastruktur fisik.

Untuk mendukung misi ini, Audi IT bekerja sama dengan Red Hat untuk mengembangkan solusi Kubika O, platform Kubernetes yang fully-managed dengan kapabilitas operator. Solusi ini didasarkan pada Azure Red Hat OpenShift dan Red Hat OpenShift Service on AWS, dan memasok platform, aplikasi, dan project lain dengan titik akhir Kubernetes multitenant sebagai layanan, termasuk Audi Open Source Diagnostics, Group Measurement Data Management, dan CO2 Fleet Emission Optimization Service.

Sebastian Kister, team lead and platform owner, Kubernetes and Public Clouds, Audi AG, mengatakan, “Kami yakin Red Hat memilih posisi unik sebagai perusahaan yang membantu membangun software infrastruktur, menyediakan platform, dan menyediakan paket software. Bekerja dengan beragam mitra telah memungkinkan kami untuk sepenuhnya mengotomatiskan penyediaan beban kerja dan mengadopsi sistem agnostik cloud, memberi kami kemampuan untuk berpindah dengan lebih mulus di antara platform cloud tanpa terikat oleh dependensi operasi dari native system.”

Dengan managed platform, Audi IT telah sepenuhnya mengotomatiskan sistem penyediaan beban kerjanya, dan memperoleh kemampuan untuk berpindah antar platform cloud sesuai kebutuhan tanpa terikat oleh dependensi pengoperasian sistem native. 

Japan Research Institute: Sumitomo Mitsui Banking Corporation Group (SMFG) adalah perusahaan perbankan dan layanan keuangan Jepang yang beroperasi di lebih dari 40 negara di seluruh dunia.

Untuk mendukung keseluruhan strategi bisnis grup dan memungkinkan transformasi dan pertumbuhan masa depan dengan lebih baik, SMFG dan anak perusahaan IT-nya, Japan Research Institute, bekerja sama dengan Red Hat Consulting untuk mengimplementasikan penawaran layanan managed cloud yang dapat membantu merampingkan operasional dan mempercepat pengembangan dan pendistribusian aplikasi yang baru.

Takdir Chowdhury, chief digital strategist, general manager, Digital Transformation System Department, The Japan Research Institute, Limited, mengatakan, “Dengan Red Hat OpenShift Dedicated sebagai platform pengembangan aplikasi kami, SMFG dan Japan Research Institute dapat dengan cepat memberikan layanan digital baru dan terus memperbaruinya dengan fitur-fitur baru. “

“Kami telah mengadopsi metode pengembangan yang agile sebagai standar untuk memberikan layanan ini, yang memungkinkan kami untuk menawarkan solusi bernilai tambah kepada pelanggan sekaligus juga membantu mempromosikan pertumbuhan grup di masa mendatang dengan dukungan TI,” tambah Takdir.

Grup tersebut mengadopsi Red Hat OpenShift Dedicated yang memungkinkan para developer mereka untuk berfokus pada pemberian value yang lebih besar melalui layanan baru atau yang diperluas, alih-alih menghabiskan waktu untuk mengkonfigurasi dan mengelola infrastruktur pendukung. 

Pelayo: Pelayo adalah perusahaan asuransi bersama di Spanyol dengan lebih dari satu juta pelanggan.  Arsitektur aplikasi monolitik memengaruhi kemampuan perusahaan untuk merespons risiko dan peluang pasar dengan cepat.

Perusahaan mengembangkan strategi cloud yang akan menyediakan arsitektur yang lebih gesit, kemampuan integrasi dan penyebaran berkelanjutan (CI/CD) penuh, dan memungkinkannya untuk lebih mudah tumbuh dan berintegrasi dengan arsitektur data masa depan.

Oscar Rivas Sendin, Head of Architecture, Pelayo, mengatakan, “Ketika kami memulai project transformasi, kami tahu bahwa ini bukanlah hal kecil untuk beralih dari infrastruktur on-premise ke lingkungan hybrid cloud. Ini adalah keputusan yang tidak boleh dianggap enteng, tapi kami percaya bisa terwujud, mengingat dukungan Red Hat dan Microsoft terhadap kami sepanjang waktu, siap dan bersedia memberikan dukungan dan bantuan yang kami butuhkan selama proses berlangsung. Azure Red Hat OpenShift telah memungkinkan kami untuk lebih fokus meningkatkan prioritas bisnis dan berinvestasi di inovasi dengan langkah yang lebih cepat.”

Selain itu, perusahaan ingin menggunakan Java sebagai bahasa pemrograman inti, dan Kubernetes sebagai platform pengelolaan container-nya. Dengan mempertimbangkan tujuan dan persyaratan ini, perusahaan memilih Microsoft Azure Red Hat OpenShift, yang memungkinkan mereka membawa solusi ke dalam produksi dengan cepat dan dengan dampak minimal pada tim operasinya.

Saat ini, perusahaan memiliki infrastruktur hybrid, menjalankan sistem lawasnya di on-premise, terintegrasi ke dalam lingkungan Azure Red Hat OpenShift yang baru dan telah berhasil mempercepat pemasangan aplikasinya, meningkatkan produktivitas developer, dan meningkatkan skala bisnisnya dengan lebih baik sambil menjaga biaya operasional tetap rendah.

 

 

 

[ad_2]

Sumber Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *