#  

Anyaman Lidi Sawit Obat Krisis Saat Pandemi

[ad_1]

Labuhanbatu, gatra.com – Situasi krisis ekonomi di kalangan masyarakat pasca semakin merebaknya pandemi Covid-19 khususnya wilayah Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumut, belum terlihat pulih. Rasa mencekam akan dampak virus itupun, tidak hanya terhadap kegelisahan kesehatan saja, melainkan juga sangat mempengaruhi perekonomian.

 

Namun, kondisi yang juga belum tertangani tersebut, tidak membuat para kaum hawa terlalu pusing. Begitu halnya terlihat bagi ibu-ibu rumah tangga yang bermukim disejumlah dusun di Desa Sei Tampang, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu.

 

Pemanfaatan limbah sumber daya alam menjadikan mereka semangat menghadapi hari-hari yang penuh dengan ancaman virus mematikan itu. Misalnya saja memanfaatkan lidi dari pelepah pohon kelapa sawit. Melalui pembinaan dari Kepala Desa Sei Tampang, M Asmui. Baik kaum ibu maupun remaja kini diberikan pelatihan pembuatan piring dari anyaman lidi pelepah. Keuletan kerjasama warga dan perangkat desa itu, kini menjadi pundi penghasil rupiah.

 

Kepala Desa Sei Tampang, M Asmui menceritakan, dengan menghadirkan tutor terlatih dari kecamatan tetangga, Sumiati, diharapkan mampu menjadi penopang kebutuhan sehari-hari dalam keluarga. “Masa pandemi sangat berpengaruh. Maka, kita berinovasi bagaimana sumber alam mampu meningkatan ekonomi warga. Paling tidak menjadi usaha rumahan nantinya,” terang Asmui, Kamis (10/6).

 

Ketersediaan bahan baku yang memang mudah diperoleh itu, menjadikan sebuah dorongan dia dan warga berkreasi. Untuk sementara, mereka masih memakai ruangan di kantor desa sebagai tempat penganyaman. Hingga saat ini, sedikitnya terdapat hampir 30 ibu-ibu dan remaja yang ikut dalam pembuatan kerajinan tangan dari lidi. Untuk mempermudah pemasaran, maka Asmui kembali memberdayakan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). 

 

Guna memperluas pendistribusian hasil olahan tangan warga tersebut, pihaknya berencana akan bekerjasama dengan Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Labuhanbatu. Asmui sendiri optimis kerajinan dari lidi pelepah kelapa sawit itu akan semakin membesar. Pasalnya, telah terdapat distributor yang memesan hasil kerajinan masyarakat disejumlah dusun itu.

 

Sementara, para pengrajin anyaman lidi mengaku tidak terlalu risau dengan merosotnya perekonomian pasca sebaran pandemi.  Walaupun terjadi penurunan pendapatan, tetapi olahan lidi tersebut disebut mereka mampu membantu kebutuhan dalam rumah tangga. “Enjoy-enjoy sajalah, kan usaha ini dapat menjadi penghasilan. Pandemi ya pandemi, tapi penghasilan jangan pernah merosot,” ujar pengrajin anyaman lidi itu.

[ad_2]

Sumber Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *