[ad_1]
Jakarta, Polripresisi.com – SPV Communication and Investor Relation PT Pertamina (Persero), Agus Suprijanto memastikan, pasokan BBM nasional aman paska kebakaran Tanki T301 Kilang RU VI Balongan, Senin (29/3/2021) pukul 00.45 WIB dini hari.
Hadir dalam diskusi virtual bertajuk ‘Terbakarnya Tanki Pertamina Balongan, Pasokan BBM Aman’, yang diselenggarakan Ruang Energi, Kamis (1/4/2021), Agus mengatakan, bahwa pasokan BBM di back up dari kilang lainnya dan dipastikan ketahanan energi nasional tetap terjaga.
“Ketahanan pasokan BBM dan Avtur sangat memadai di kisaran 20 hingga 74 hari kedepan. Berdasarkan data saat ini, pasokan gasoline secara nasional sebesar 10,5 juta barel, Gasoil (solar) 8,8 juta barel dan avtur 3,2 juta barel,” katanya.
Pertamina, lanjut Agus, telah menerapkan pola suplay untuk mengantisipasi kondisi emergency atau kedaruratan, maka itu dipastikan olehnya tidak akan ada kelangkaan pasokan BBM.
Ia memastikan tidak ada masalah pada kilang Balongan dan memastikan suplay pengganti dijalankan dari kilang RU IV Cilacap dan TPPI. “Pertamina memiliki digital monitoring system untuk memantau stok BBM. Masyarakat tak perlu panik, karena stok sangat banyak,” tukasnya.
Sementara Ketua Komisi VII DPR-RI Sugeng Suparwoto yang juga hadir pada kesempatan itu mengungkapkan, bahwa akibat peristiwa tersebut sebanyak 26 ribu kilo liter (KL) BBM hilang. “Saya dapat kabar tentang kebakaran tersebut pada pukul 04.00 WIB pagi. Setelah memastikan kabar itu benar, saya langsung mengkonfirmasi hal itu kepada pihak yang berkompeten menjawabnya,” kata Sugeng.
Ia mendapat penjelasan bahwa ada empat Tanki yang terbakar, dimana total kerugian BBM yang hilang mwncapai 26 ribu KL. “Tanki pertama kapasitasnya 27.000 KL, waktu terbakar terisi sekitar 23.000 KL. Kemudian satu Tanki lainnya hanya berisi 3.000 KL, total 26.000 KL (BBM terbakar),” ungkapnya.
Sugeng mengatakan, ketika kejadian itu, ia bersama rekan-rekannya di Komisi VII fokus pada pasokan BBM yang harus tetap terjaga. Sebab, iaenyebut kilang Balongan memiliki kapasitas yang sangat besar, yakni 125.000 barel, dengan produk-produknya yaitu Pertamax, Pertalite dan juga Bensin atau Premium.
“Tanki penyimpanan BBM disana (Balongan) banyak sekali, ada sekitar 38 Tanki timbun yang berisikan sudah menjadi BBM dan ada pula tanki-tanki lain hang masih processing, crude, ada setengah BBM yang bahkan jumlahnya sampai 70-an (Tanki),” paparnya.
Ia menyadari, keberadaan Kilang Balongan sangat strategis karena memasok BBM untuk wilayah lain. Ia pun mengungkap, dari total kapasitas penyimpanan BBM di Terminal BBM (TBBM) Plumpang sebesar 15.000 KL, sebanyak 14.000 KL diantaranya merupakan suplay dari Balongan.
“Saat kejadian itu langsung shut down dan yang menjadi pertanyaan, bagaimana suplay di MOR III yang mencakup wilayah Jabodetabek, Jabar dan Banten? Itulah yang kami di Komisi VII ingin memastikan masyarakat terdampak bisa ditangani dan implikasi dari insiden kebakaran itu segera diatasi. Kita pantau terus,” tegasnya.
Ia juga meminta kepada Pertamina, agar bisa memastikan pasokan BBM aman. Sebab, wilayah Jabodetabek, Jabar dan Banten memang sangat tergantung kilang Balongan.
“Kami menekankan pada Pertamina, meskipun telah terjadi ledakan di Tanki kilang Balongan, bagaimana dipastikan agar suplay BBM di MOR III, khususnya Jakarta dan sekitarnya tidak terganggu,” tutupnya.(s)
[ad_2]
Sumber Berita