[ad_1]
TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional Tahun 2021, yang digelar di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa, 4 Mei 2021. Dalam sambutannya, Presiden menegaskan rencana kerja pemerintah di 2022 mendatang masih akan berfokus pada pemulihan ekonomi dan reformasi struktural.
“Rencana kerja pemerintah di tahun 2022, tahun depan ini masih mengusung pemulihan ekonomi dan reformasi struktural,” kata Presiden dalam sambutannya.
Presiden mengatakan fondasi paling awal pemulihan ekonomi adalah pengendalian covid 19. Hal ini kata dia bisa dilakukan dengan mempercepat belanja pemerintah, terutama berbagai bentuk bantuan sosial, padat karya, serta mendorong belanja masyarakat. “Demand side harus diperbesar, sisi permintaan harus diperbesar,” kata Presiden.
Ia mendorong agar industri untuk mulai bangkit, para pekerja mulai bekerja, domestic supply side harus ditingkatkan. Namun hal-hal tersebut, kata dia harus dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. “Jangan ditawar-tawar mengenai hal ini,” kata Presiden.
Adapun untuk reformasi struktural besar-besaran, kata Presiden, sudah dimulai dengan penetapan Undang-Undang Cipta kerja. Semua kementerian lembaga dan pemerintah daerah ia minta harus bersinergi dalam melaksanakan dan memanfaatkan reformasi struktural ini.
“Harus kita rencanakan sejak sejak sekarang bahwa nilai tambah sektor industri harus kita tingkatkan, ketahanan pangan harus meningkat, dan pemulihan sektor pariwisata harus berjalan dengan baik,” kata Jokowi.
Perkembangan dunia yang mengarah ke green economy. kata dia, juga harus bisa dimanfaatkan Indonesia. Sebagai salah satu negara yang jadi paru-paru terbesar dunia, ia mengatakan Indonesia bisa mendapat manfaat besar dari hutan tropis dan hutan mangrove yang kita miliki.
“Oleh sebab itu transformasi energi menuju energi baru dan terbarukan harus dimulai. Green economy, green technology dan green product harus diperkuat agar ktia bisa bersaing di pasar global,” kata Presiden.
Selain itu, ia meminta kekuatan di blue economy harus terus dimanfaatkan. Menurut Presiden, Indonesia termasuk sebagai negara dengan keberagaman lautnya terkaya. Ia mendorong kesejahteraan rakyat harus tetap sejalan dengan menjaga alam dan keberlanjutan produksi. “Sustainable blue economy harus menjadi agenda yang harus diprioritaskan di seluruh wilayah pantai yang kita miliki,” kata Jokowi.
Baca juga: Jokowi Sebut Tak Masalah Ekonomi Turun Akibat PPKM, Asalkan Covid Juga Turun
[ad_2]
Sumber Berita