[ad_1]
JAKARTA – Pandemi membuka kesempatan luas untuk melakukan transformasi digital secara besar-besaran. Pembangunan infrastruktur digital terus dipercepat, ekonomi digital terutama untuk UMKM terus diperbanyak dan terus ditingkatkan. Masyarakat juga sedang disiapkan untuk lebih cakap digital.
Presiden Joko Widodo dalam sambutannya saat membuka acara webinar Gerakan Nasional Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Bandung Barat, Kamis (3/6/2021) menghimbau kepada masyarakat luas agar bisa memanfaat keberadaan internet secara positif, dengan memaksimalkan penggunaanya secara cerdas dan produktif salah satunya lewat platform e-commerce.
“Internet harus mampu meningkatkan produktifitas masyarakat. Membuat UMKM naik kelas, perbanyak UMKM masuk platform e-commerce sehingga internet bisa memberi nikai tambah ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat,” kata Joko Widodo.
Koordinator Business Matchmaking Kementerian Komunikasi dan Informatika, Luat Sihombing mengungkapkan di era digital sekarang ini masyarakat diberi kesempatan luas untuk menjadi wirausahawan baru.
Diketahui sepanjang tahun 2020 data Google mengungkap trending urutan pertama yang dari mesin pencatu adalah cara daftar UMKM, lalu diurutan kedua bagaimana menjadi YouTuber pemula, dan ada di urutan ketiga yaitu cara menjadi reseller.
Sementara itu, berdasarkan survei di Amerika lebih dari 50 persen orang yang membeli saat ini mencari barang tidak lagi di google, tapi langsung di marketplace. Penduduk di sana diketahui sudah sangat terbiasa dengan ruang digital dan para pedagang UMKM pun merasa harus mencari ceruk pasar juga di marketplace.
Luat pun membeberkan alasan mengapa UMKM harus masuk marketplace atau e-commerce. Di mana marketplace bisa diibaratkan seperti sebuah pasar di mana orang yang membutuhkan barang tertentu pastinya akan langsung masuk dan mencarinya di platform marketplace terpercaya. Kesempatan untuk mendapatkan pangsa pasar pembeli pun lebih kuas jika UMKM masuk marketplace.
Selain itu saat ini ada banyak pilihan e-commerce mulai dari Shopee, Tokopedia, Lazada, hingga Blibli yang dapat menampung market jualan dari UMKM. Sesuaikan tempat marketplace yang akan dijadikan karakteristik target market dan barang yang mau dijual.
“Hal lainnya saat UMKM sudah masuk ke marketplace, toko online juga harus diurusi, karen toko bisa hening, kurang transaksi, jadi tidak bisa duduk manis diam saja, setiap produk harus dideskripsikan, lalu di keterangan produk gunakan bahasa Indonesia yang jelas, gunakan foto asli, untuk menunjukan realita kita punya produk tersebut dan dipercaya konsumen,” kata Luat.
Webinar Literasi Digital merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Pada webinar Literasi Digital Kabupaten Bandung Barat, Kamis (3/6/2021) selain itu hadir pula nara sumber lainnya seperti Aprida M Sihombing, Dosen Ilmu Komunikasi dan Bisnis di LSPR, Anggo Auliyani S, Futa Bahasa Jawa Barat, dan nara sumber tamu lainnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya digital skills, digital ethics, digital safety dan digital culture untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.
[ad_2]
Sumber Berita