[ad_1]
“Mereka seperti tidak sabar untuk mudik, padahal saat ini masih pandemi Covid-19,” katanya, Selasa (11/5).
Menurutnya, pemerintah telah membuat kebijakan larangan mudik pada 6-17 Mei. Namun masih banyak warga yang melanggar dengan menghindari pos penyekatan yang dijaga aparat. “Bahkan ada yang menerobos secara paksa,” katanya.
Untuk itu, ia mengimbau agar masyarakat tidak mudik. Imbauan ini diserukan melalui lagu berjudul ‘Tidak Mudik’ dan dinyanyikan bersama kelompok musik Assahlan.
Lagu ini diciptakan dalam beberapa hari saja. Selain lagu, Hadi juga membuat video klipnya. ‘Tidak Mudik’ dapat dinikmati di YouTube, Spotify dan TikTok. “Buatnya hanya beberapa hari saja,” ucapnya.
Meski produksinya singkat, Hadi bilang lagu tersebut tidak dibuat asal-asalan. Lagu berdurasi lima menit ini diberi sentuhan musik keroncong.
“Lebaran memang momen yang ditunggu-tunggu, apalagi saat kita merindukan kampung halaman. Tapi jangan sampai kerinduan ini jadi petaka bagi keluarga kita,” ucapnya.
Selain lagu ini, Khoirul Hadi sebelumnya menciptakan lagu ‘Kembang-kembang Duka’ saat menjalani perawatan di rumah sakit karena Covid-19.
Setelah sembuh dari Covid-19, dia juga aktif mendorong para penyintas melakukan donor melalui aplikasi ‘Aksi Donor Plasma Konvalesen’ atau Akdoplak. Aplikasi itu dibuat Hadi dengan biayanya sendiri lantaran merasa tertolong oleh terapi plasma konvalesen tersebut.
Reporter: Novita Rahmawati
Editor: Arif Koes
[ad_2]
Sumber Berita