#  

Lulusan Vokasi Kini Punya Peluang Besar di Dunia Usaha dan Dunia Industri

[ad_1]

Stigma negatif bahwa lulusan pendidikan vokasi hanya akan menjadi pengangguran sudah seharusnya dihilangkan. Melalui program Link and Match yang dibuat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi langkah untuk meningkatkan kualitas lulusan vokasi agar dapat terserap di dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

Program ini mengambil konsep “pernikahan” yang mengacu pada Link and Match yang berbasis pada kolaborasi. Kolaborasi ini akan saling menguntungkan antara pendidikan vokasi dengan DUDI. 

Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto mengatakan, apabila Kemendikbud bisa membuktikan lulusan vokasi bisa sesuai dengan kebutuhan industri, maka sangat mungkin DUDI berebut untuk bekerja sama dengan para lulusan.

“Kuncinya adalah komunikasi, kesepakatan, komitmen, maka akan tercipta kepercayaan”, ungkap Wikan. 

Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Ahmad Saufi menyatakan tantangan bagi pendidikan vokasi dengan DUDI ialah pemeliharaan kemitraan berdasarkan rasa saling percaya dan saling menguntungkan.

“Untuk menuju kerja sama tersebut tentunya tidak bisa dilakukan secara instan. Kita perlu berkenalan terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan komitmen,” ujar Saufi. 

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah meluncurkan Forum Pengarah Vokasi (Rumah Vokasi. Forum ini diharapkan dapat mendorong terjadinya Link and Match yang lebih erat antara pendidikan vokasi dan DUDI. Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim mengatakan perlunya sinergi antara pendidikan vokasi dan pelaku bisnis untuk mewujudkan Link and Match guna menyiapkan sumber daya manusia yang siap menyongsong masa depan. 

“Rumah vokasi diharapkan dapat memberikan masukan, rekomendasi dan fasilitas dalam pengembangan pendidikan vokasi”, ungkap Nadiem

Dilansir dari laman resmi Kemendikbud, Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani menyampaikan komitmennya untuk mendukung pendidikan vokasi. 

“Hingga saat ini, lebih dari 2.600 perusahaan sudah siap mendukung pengembangan vokasi,” ungkap Rosan.



[ad_2]

Sumber Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *