[ad_1]
Nadiem Anwar Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) berharap lima tahun mendatang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) banyak diminati oleh masyarakat. Untuk itu ribuan kepala dan guru SMK diimbau agar segera mempersiapkan diri dalam meningkatkan ‘pernikahan’ dengan dunia usaha dan dunia industri.
Seiring dengan berjalannya waktu, berkembangnya zaman juga diikuti dengan berkembangnya teknologi. Kini, teknologi digital semakin mendunia dan lekat dengan dunia usaha dan dunia industri.
Menurut hasil riset terbaru bertajuk ‘Future Job Report 2020’ yang dirilis oleh World Economic Forum mengungkapkan bahwa pergeseran dan perubahan yang terjadi antara manusia, mesin, dan algoritma membuat 85 juta pekerjaan di dunia akan hilang dalam waktu lima tahun ke depan. Sementara itu, sebanyak 97 juta pekerjaan baru yang lebih adaptif akan tumbuh mengisi industri.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim memaparkan bahwa fenomena ini sebagai proyeksi pentingnya kehadiran nilai pembelajar sepanjang hayat (long life learning) untuk dapat beradaptasi dengan kemajuan teknologi.
“Jadi, inilah pentingnya pembelajaran sepanjang hayat. Ini adalah esensi dari nilai Pancasila yang kita tekankan melalui sistem pendidikan. Perubahan teknologi akan berakselerasi dan tidak akan bertambah pelan, tapi akan bertambah cepat, dan berlanjut tanpa bisa dibendung,” ucapnya.
Nadiem pun berharap, pendidikan vokasi melalui terobosan-terobosan yang dimiliki dapat segera melakukan adaptasi terhadap perkembangan teknologi. “Dunia pendidikan, khususnya vokasi, harus segera melakukan terobosan-terobosan dalam mempersiapkan peserta didik, menguasai keterampilan teknis atau hard skill yang dibutuhkan dalam kerangka adaptasi dan adopsi terhadap teknologi,” jelasnya.
Selain itu, Prof. Lilik Sudiajeng, Kepala Pusat Kerjasama, Pemberdayaan Aset dan Hubungan Internasional Politeknik Negeri Bali mengatakan, di samping upaya sosialisasi secara terus menerus oleh insan akademis, maka membangun kesadaran publik akan pentingnya keterlibatan DU/DI dalam pendidikan vokasi di era digital ini, maka peran insan media digital sangatlah penting.
“Informasi media sosial di saat pandemi seperti sekarang sepertinya sudah menjadi kebutuhan seluruh masyarakat. Pendidikan vokasi saat ini masih dipandang sebagai kelas dua, pilihan kedua dan sebagainya. Untuk menyadarkan betapa pentingnya peran pendidikan vokasi dalam mencetak SDM unggul, kompeten dan profesional, juga sangat diperlukan peran media,” tuturnya.
Lilik menambahkan, “oleh karena itu, pada saat dies natalis PNB yang ke 33 pada bulan oktober 2020 ini, Direktur PNB sudah mewacanakan untuk mengembangkan Tetra Helix menjadi Penta Helix dengan menambahkan satu unsur yaitu insan media,” ungkapnya.
[ad_2]
Sumber Berita