#  

Menkop Minta QuickQRIS Dukung Pengembangan UMKM

[ad_1]

Jakarta, Gatra.com – Menteri Koperasi (Menkop) dan UKM, Teten Masduki, mengatakan, UMKM harus melakukan berbagai inovasi produk dan menerapkan teknologi, di antaranya pembayaran digital untuk mengikuti perubahan prilaku konsumen.

Teten dalam keteranan tertulis, Senin (21/12), menyampaikan, pesatnya teknologi informasi dan perubahan perilaku pelanggan akibat pandemi Covid-19 harus disiasati para pelaku UMKM.

“Mereka [pelanggan] masuk ke dalam ekosistem digital, satu di antaranya adalah dengan memanfaatkan transaksi digital,” katanya.

Pada acara bertajuk “Peluang dan Tantangan Bisnis UMKM dalam Menghadapi Era Pembayaran Digital” tersebut, Teten mengapresiasi peluncuran QuickQRIS yang mampu menyokong ekosistem digital serta mendukung program BI melalui fitur rekapitulasi transaksi bagi para pelaku UMKM.

“Pembayaran digital adalah gerbang ke inklusi keuangan. Dan melalui aplikasi QuickQRIS ini bukan hanya memudahkan dari sisi transaksi tapi hingga pembukuan,” ujarnya.

Teten mengajak QuickQRIS dan seluruh peserta literasi keuangan digital untuk terus mendukung perkembangan UMKM agar menjadi juara di level nasional dan kompetitif secara global.

QR Code Indonesia Standard (QRIS) awalnya diperkenalkan kepada publik oleh BI pada 17 Agustus 2019 dan terus menuai apresiasi. Salah satu bentuk apresiasi terhadap sistem pembayaran nontunai nasional dengan Standar Kode Cepat tersebut, yakni PT IDE DEF GHI meluncurkan aplikasi mobile QuickQRIS.

“Aplikasi QuickQRIS ini merupakan bentuk apresiasi kami terhadap program pemerintah melalui BI yang menerbitkan alat bayar non-tunai QRIS,” ujarnya.

Menurutnya, QuickQRIS mempunyai nilai tambah bagi para pedagang atau merchant penggunanya dalam memantau transaksi. Selain itu, mendukung pertumbuhan transaksi nontunai melalui pemanfaatan program QRIS dari BI, dengan harapan, cashless society dapat tercapai dengan cepat secara merata di Indonesia.

Rafik melanjutkan, QucikQRIS memudahkan para pedagang, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dalam menggerakkan roda usahanya sehari-hari. Setiap laporan transaksi nontunai antara kasir dan konsumen dapat terpantau melalui aplikasi mobile ini.

“Semua pelaku aneka usaha cukup dengan mengunduh QuickQRIS dari Google PlayStore tanpa ada biaya sama sekali. Lalu hanya menggunakan e-Mail yang yang didaftarkan pada PJSP (Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran), para pelaku usaha bisa dengan mudah memantau transaksi dan mengatur pembukuan dengan sangat mudah,” kata Rafik.

QuickQRIS menyajikan laporan rekapitulasi transaksi harian maupun bulanan kepada pedagang. Selain laporan periodik, informasi rincian transaksi dapat disaring berdasarkan cabang yang dikelola oleh pedagang.

“QuickQRIS, yang menyajikan laporan transaksi real time, juga memiliki fitur yang membantu pedagang yang memiliki banyak cabang atau gerai. Fitur tersebut merinci laporan transaksi dari setiap cabang atau gerai,” ungkapnya.

Bagi para pedagang, katanya, QuickQRIS menjadi satu-satunya “asisten” pemantau laporan transaksi nontunai yang selalu dalam genggaman tangan. Rincian pemasukan melalui dompet digital dapat termonitor setiap saat.

“QuickQRIS hadir di kala jumlah pelaku usaha yang bermigrasi ke QRIS terus meningkat. Di sisi lain, QuickQRIS memiliki keselarasan dengan berkembangnya budaya nontunai atau cashless, terlebih di masa pandemi seperti saat ini,” katanya.

Menurut Rafik, menyampaikan bahwa tingginya minat para pelaku usaha terhadap QuickQRIS diharapkan dapat membantu BI dalam mendorong penggunaan QRIS sebagai alat bayar nontunai.

“Tujuan dari digitalisasi adalah memudahkan. Semakin mudah, semakin pula banyak manfaat yang didapat. Oleh karenanya, di era pembayaran digital ini kami berkomitmen membantu memudahkan para pelaku usaha pengguna QRIS dalam merekap transaksi secara real time melalui QuickQRIS,” kata Rafik.


Editor: Iwan Sutiawan


[ad_2]

Sumber Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *