[ad_1]
TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro, mengatakan varian baru Covid-19 belum ditemukan di Indonesia.
“Saat ini belum ada bukti yang menunjukkan varian ini sudah ada di Indonesia atau sudah menyebar di Indonesia,” kata Bambang dalam diskusi, Kamis, 24 Desember 2020.
Meski belum ada bukti varian Covid-19 sudah menyebar di Tanah Air, Bambang Brodjonegoro mengakui bahwa genomic dan molekuler surveillance Indonesia belum secanggih Inggris yang telah menemukan varian virus corona tersebut pada September lalu.
Bambang mengatakan, masyarakat harus waspada dengan peningkatan kasus positif dan infeksi yang semakin tinggi. Apalagi, dua negara tetangga sudah melaporkan adanya kasus dengan varian tersebut, yaitu Singapuran dan Australia. “Kasusnya satu orang. Artinya kita harus lebih hati-hati karena makin dekat,” ujarnya.
Menurut Bambang, varian baru Covid-19 ini belum terukti menimbulkan peningkatan keparahan penyakit dan kematian. Dari data yang ada, kata dia, varian baru Covid-19 menyebabkan penyebaran yang lebih cepat dari manusia ke manusia.
Ia menuturkan, perlu ada bukti, informasi dan penelitian lebih lanjut. Misalnya, melakukan studi epidemiologi dan virologi lebih lanjut untuk memahami pengaruh mutasi terhadap perubahan fungsi virus dalam hal infektivitas dan patogenitas. Serta intensif melakukan whole genome sequencing terhadap virus SARS-CoV-2. “Paling penting berbagi data antarnegara maupun institusi yang melakukan whole genome sequencing di Indonesia,” katanya.
[ad_2]
Sumber Berita