Hong Kong, Gatra.com – Aktivis Hong Kong, Chow Hang Tung, telah dibebaskan dengan jaminan pada hari ini, (5/6) sehari setelah ia ditahan karena dicurigai mempromosikan pertemuan yang tidak sah untuk memperingati penumpasan Lapangan Tiananmen 1989 silam terhadap aktivis pro-demokrasi di Ibu Kota Beijing, Cina.
Dilansir dari kantor berita Reuters pada Sabtu, (5/6) bahwa polisi menangkap Chow, Wakil Ketua Aliansi Hong Kong, dalam mendukung Gerakan Demokratik Patriotik China dan menuduh ia mempromosikan majelis yang tidak sah pada Jumat pagi, (4/6).
“Tidak ada logika dalam hal itu. Ini tuduhan yang sama sekali tidak masuk akal, penyalahgunaan kekuasaan. Saya menolak semua tuduhan itu,” kata Chow, kepada wartawan di luar kantor polisi.
Sementara itu, larangan memperingati tragedi Tiananmen ini setidaknya terdapat enam penangkapan yang terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran dalam gerakan pro-demokrasi dan internasional tentang penindasan kebebasan tradisional kota semi-otonom, terutama Undang-Undang Keamanan Nasional yang diberlakukan oleh Cina pada tahun lalu.
Saya ingin memberi tahu semua yang berpartisipasi dalam penindasan acara peringatan Tiananmen tahun ini. Jangan bersembunyi di balik ketentuan teknis peraturan ketertiban umum lagi, tutur Chow.
“Buka matamu dan lihat apa yang sebenarnya kamu lakukan, apa yang sebenarnya kamu lakukan adalah menutupi kejahatan para pembunuh pada tahun 1989,” imbuhnya.
Sebelumnya, pada hari Jumat, (4/6) pihak berwenang telah menutup Victoria Park, situs peringatan Tiananmen terbesar di dunia selama lebih dari tiga dekade, untuk memberlakukan larangan pertemuan tahunan untuk tahun kedua karena pembatasan virus corona.
Di mana, beberapa gereja yang membuka pintu mereka untuk misa peringatan bagi para korban Tiananmen, dengan orang-orang memenuhi tempat-tempat di tengah ketakutan akan ditangkap di jalanan.
Dalam isyarat diplomatik yang belum pernah terjadi sebelumnya di tengah larangan polisi untuk memperingati Tiananmen, tampak lilin berkelap-kelip di jendela konsulat Amerika Serikat (AS) dan kantor Uni Eropa (UE) di kota itu.
Sebelum penangkapannya, Chow mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa 4 Juni adalah ujian bagi Hong Kong Apakah kita dapat mempertahankan garis dasar moralitas kita? tanyanya.
“Selama mereka tidak mengatakan lilin itu ilegal, kami akan menyalakan lilin,” ujarnya.
Meskipun Chow tidak bisa menyalakan lilin selama dalam tahanan, ia menuturkan bahwasanya ia berpuasa selama penahanannya. Di samping itu, ia telah dibebaskan dengan jaminan uang HK$10.000 (setara dengan Rp18,3 juta) dan akan melapor ke kantor polisi pada 5 Juli mendatang.