[ad_1]
Katimsus Satresnarkoba Polrestabes Surabaya, Iptu Yudhy Saeful Mamma, dalam keterangan tertulis, Kamis (17/12), menyampaikan, sempat terjadi baku tembak antara FP dengan jajarannya.
Baku tembak yang akhirnya menewskan pengedar barang haram tersebut berawal ketika mobil yang dikendarai pelaku dihentikan pihak kepolisian di kawasan Jalan Kebonsari, Kota Surabaya, pada Kamis dinihari.
FP kemudian mengeluarkan tembakan. Aparat kepolisian sigap membalas tembakan tersebut. FP tewas di lokasi kejadian dengan luka tembak di bagian dada. Sementara tidak ada anggota polisi yang terluka dalam insiden baku tembak tersebut.
Polisi menyita senjata api (Senpi) jenis pistol serta 10 kg sabu dari pelaku. Yudhy mengungkapkan, penyerapan kurir narkoba tersebut merupakan pengembangan dari jaringan narkoba sebelumnya yang ditangani Satresnarkoba Polrestabes Surabaya.
Tersangka FP melawan polisi menggunakan sepucuk senjata api rakitan dan sempat menembakkannya ke arah polisi. “Sempat ada satu selongsong yang ditembakkan. Beruntung tidak mengenai anggota. Terpaksa kami lakukan tindak tegas terukur,” ungkap Yudhy.
Adapun Narkotika jenis sabu di dalam kemasan teh Cina seberat 10 Kg, diduga hendak disimpan pelaku FP di rumah kontrakannya di kawasan Sidoarjo, Jawa Timur, sebelum kemudian diedarkan dan dikirim ke pemesannya.
“Sementara seluruh barang bukti diamankan di Satresnarkoba Polrestabes Surabaya,” katanya.
Jenazah pelaku FP telah dibawa petugas ke kamar jenazah RSUD dr Soetomo Surabaya, untuk dilakukan visum.
Yudhy menuturkan bahwa menjelang pergantian tahun, jajaran Satresnarkoba Polrestabes Surabaya akan meningkatkan pengawasan, guna menekan peredaran narkoba di wilayah hukum Polrestabes Surabaya.
Editor: Iwan Sutiawan
[ad_2]
Sumber Berita