#  

Tak Semua Kolaps Akibat Pandemi, Ada Industri Malah Ekspansi

[ad_1]

Karanganyar, Gatra.com – Nilai investasi di Kabupaten Karanganyar tahun 2020 melebihi target. Dari yang ditargetkan Rp1,27 triliun, terealisasi Rp2,9 triliun.

 

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Karanganyar, Timotius Suryadi mengatakan nilai investasi itu dari penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PDMA).

 

“Data ke BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) sudah tercapai. Dari angka tersebut, sebenarnya bisa dilihat tak semua industri mengalami kemunduran akibat pandemi. Bahkan ada yang malah ekspansi usaha berupa perluasan pabrik,” katanya kepada Gatra.com usai membuka Sosialisasi Penanaman Modal dan Bimbingan teknis laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) Bagi pelaku Usaha di Hotel Alana Colomadu Karanganyar, Jateng, Kamis (27/5).

 

Ekspansi tersebut dilakukan pemilik pabrik permen Yupi di Kebakkramat. Timotius menyebut perluasan area pabrik untuk menambah kapasitas produksi. Pemilik usaha berencana menyuplai permen itu ke pasar di wilayah Asia Tenggara.

 

“Dari permodalan yang dicatatkan ke DPMPTSP, nilai ekspansi sampai puluhan miliar rupiah,” katanya.

 

Nilai investasi daerah yang yang dicatat DPMPTSP Karanganyar sepanjang 2020 termasuk dari UKM senilai Rp350 miliar.  

 

Sementara itu dalam sosialisasi tersebut, DPMPTSM menghendaki pemilik usaha mampu menyusun laporan kegiatan penanaman modal (LKPM). Kegiatan selama dua hari, Kamis-Jumat (27-28/5) tersebut menghadirkan perwakilan 170 perusahaan secara bergantian.

 

“Belum semua perusahaan melaporkan nilai modalnya ke kami. Banyak faktor penghambat seperti SDM tidak menguasai OSS (Online Single Submission) dan masih kesulitan mengkonsolidasi potensi permodalan di perusahaannya,” kata Timotius.

 

Lebih lanjut dikatakan, Pemkab memberi kemudahan calon investor saat menanamkan modalnya melalui Perda tata ruang dan wilayah (RTRW). Hanya saja untuk rencana detil tata ruang (RDTRK) masih disusun.

 

Bupati Karanganyar Juliyatmono mengakui butuh kerja keras mewujudkan pertumbuhan ekonomi sampai 7 persen, sebagaimana target pemerintah pusat. Hal itu dapat terwujud, salah satunya jika 20 persen penduduk terlibat di sektor swasta dan industri.

 

“Dari semula minus, ditarget tumbuh 7 persen. Bukan hal mudah. Maka dari itu presiden mengangkat Menteri Investasi,” katanya.

 

Kepada pemilik usaha di Karanganyar, ia meminta manajemen tak sekadar membangun pabrik di wilayahnya. Tapi juga memindah kantor pusat manajemen di Bumi Intanpari. Itu supaya kontribusinnya dalam perpajakan masuk ke Kabupaten Karanganyar.

 

“Kalau ada masalah di pabrik, Pemkab ikut ambil bagian dalam menyelesaikan. Seharusnya mereka juga berkontribusi ke Karanganyar dalam hal pajak. Selama ini, kantor pusatnya di Ibu Kota. Sebaiknya digeser ke Karanganyar saja,” katanya.

[ad_2]

Sumber Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *