[ad_1]
“Ramadhan tahun ini dalam suasana yang berbeda. Selain Pandemi Covid -19 yang terjadi sejak tahun lalu. Sementara tahun ini terjadi bencana alam banjir bandang dan Siklon Tropis Seroja. Semua peristiwa bencana alam dan non alam itu, harus kita sikapi dengan tetap sabar dan tabah serta tawakal kepada Allah,” kata H. Ilyas Ismail, S.IP dalam kotbahnya saat Shalat Id Idulfitri 1442 H di Masjid Agung Al Jihad Waingapu, Sumba Timur, NTT ( 13/5).
Menghadapi kenyataan seperti ini lanjut Ilyas Ismail, umat islam harus tabah dengan terus berdoa agar badai badai ini segera berakhir. Karena itu harus terus mendekatkan diri kepada Tuhan dengan jalan taat dan patuh pada perintah Tuhan.
“Hanya dengan jalan itulah kita bakal menjadi manusia-manusia paripurna dalam menghadapi semua persoalan dalam hidup, baik dalam suka maupun duka,” jelas Ilyas Ismail.
Ketaatan kepada Allah, Rasul dan Ulil Amri/pemimpin kata Ilyas Ismail adalah jalan terbaik untuk menata hidup yang lebih baik untuk kehidupan dunia dan akhirat.
“Untuk itu saya minta agar jangan berseberangan dengan hukum Allah dan RasulNya. Jangan juga berlawanan dengan segala peraturan Ulil Amri/pemimpin. Jika berseberangan maka ini adalah pilihan yang buruk dan menghinakan kehidupan di dunia dan akhirat,” tegas Ilyas Ismail.
Salat Idulfitri di Masjid Agung Al Jihad Waingapu ini diikuti hampr 700 jamaah oleh petugas diarahkan untuk mencuci tangan. Jamaah nampak antre secara tertib saat mencuci tangan. Selain mencuci tangan, petugas juga menyiapkan masker sehingga bagi jamaah yang tidak memakai masker langsung dibagikan.
Di sekitar masjid ada sejumlah petugas dari TNI, Polri, Satpol PP dan Dinas Perhubungan menjaga siaga amankan jalannya pelaksanaan Sholad Id Idulfitri.
Reporter: Antonius Un Taolin
Editor: Rohmat Haryadi
[ad_2]
Sumber Berita