#  

Penembakan di Sekolah, Rusia akan Perketat Aturan Senpi

[ad_1]

Kazan, Gatra.com – Kantor wali kota di Rusia mengungkapkan, setidaknya tujuh anak sekolah dan satu guru tewas pada hari Selasa (11/5) dan sejumlah orang terluka setelah seorang remaja pria bersenjata melepaskan tembakan di sebuah sekolah di Kota Kazan, Rusia.

Insiden berdarah itu mendorong seruan terhadap Juru bicara atau Jubir Kantor Kepresidenan Rusia alias Kremlin, Dmitry Pekov, untuk dapat mengontrol senjata api (senpi) yang lebih ketat.

Dilansir kantor berita Reuters pada Selasa (11/5), dua anak terlihat melompat dari lantai tiga sekolah yang berlantai empat guna melarikan diri saat suara tembakan terdengar, dalam video yang direkam oleh penonton serta diedarkan oleh kantor berita Rusia, RIA Novosti.

Rustam Minnikhanov, Kepala wilayah Tatarstan, menyebut serangan itu sebagai tragedi besar bagi seluruh negeri dan mengatakan tidak ada bukti bahwa ada orang lain yang terlibat.

“Kami telah kehilangan tujuh anak, empat laki-laki dan tiga perempuan. Dan 16 orang, 12 anak-anak dan 4 orang dewasa berada di rumah sakit,” ungkap Minnikhanov, kepada TV pemerintah.

“Teroris telah ditangkap. Dia berusia 19 tahun yang secara resmi terdaftar sebagai pemilik senjata,” ungkapnya. Rekaman yang di-posting di media sosial menunjukkan, seorang pria muda dijepit ke tanah di luar gedung sekolah oleh seorang petugas polisi.

Sementara itu, sebuah akun media sosial yang belum dikonfirmasi milik tersangka, yang kemudian diblokir, berisi postingan menggambarkannya sebagai dewa yang haus darah dan mengatakan berencana untuk membunuh “sejumlah besar” orang, sebelum menembak dirinya sendiri.

Kantor berita RIA Novosti melaporkan, kemungkinan jumlah korban masih akan meningkat. Sedangkan, 6 anak berada dalam kondisi parah di rumah sakit. Sebelumnya, kantor berita Rusia itu mengutip sumber kementerian kesehatan, yang mengatakan bahwa 11 orang telah tewas.

“Kami mendengar suara ledakan di awal pelajaran kedua. Semua guru mengunci anak-anak di ruang kelas. Penembakan terjadi di lantai tiga,” kata seorang guru, seperti dikutip Tatar Inform, salah satu media lokal.

Ada pun sebuah koridor di dalam sekolah tampak dipenuhi dengan puing-puing, termasuk pecahan kaca dan pintu yang pecah, dalam video yang belum dikonfirmasi yang diedarkan oleh outlet media Baza. Gambar diam lainnya menunjukkan, ada tubuh seseorang di lantai ruang kelas yang berlumuran darah.

Rekaman lain menunjukkan, terdapat kendaraan layanan darurat yang diparkir di luar sekolah, dengan orang-orang berlarian menuju gedung tersebut.

Dmitry Pekov menerangkan bahwa Presiden Vladimir Putin telah memerintahkan kepala pengawal nasional untuk menyusun peraturan senjata yang lebih ketat.


Reporter: Farid Nurhakim

Editor: Iwan Sutiawan


[ad_2]

Sumber Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *