[ad_1]
Oleh : Muhammad Ichsan, S.Pd
Kandidat Magister Kajian Asia Tenggara Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia
EDITOR.ID, Pancasila dapat diturunkan dari cabang filsafat sebagai sistem etika. Sila-sila pancasila dijabarkan untuk mengatur kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sistem etika pancasila mengandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan yang membentuk aspek kehidupan.
Pancasila harus selalu tertanam dalam diri setiap individu agar tak mudah terjerat dalam pemahaman yang salah hingga berujung radikalisme. Sila pertama dan ketiga Pancasila mengingatkan kita akan ahlak dan keimanan tanpa memecah belah persatuan bangsa.
Pendidikan menjadi unsur penting untuk perkembangan seseerang. Pendidikan juga menjadi salah satu faktor untuk membentuk karakteristik seseorang.
Seperti kita ketahui bersama, Asia Tenggara adalah salah satu surga dunia. Letak geografisnya yang strategis, keadaan alamnya yang indah, sumber daya alamnya yang kaya, sumber daya manusianya yang potensial, serta kebudayaannya yang beraneka ragam sangat menggoda siapa pun untuk bisa ‘menguasainya’. Terutama bagi negara-negara adikuasa. Asia Tenggara merupakan salah satu target bidikan dalam berbagai hal. Misalnya saja target pasar produk-produk mereka.
Peningkatan mutu pendidikan sangat dibutuhkan untuk menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (kawasan Asia Tenggara) yang terus berkembang. Hal inilah yang kemudian muncul kerja sama di bidang pendidikan.
Tahun (2019), Indonesia pernah mengusulkan narasi tentang identitas ASEAN, Ini bisa dikatakan Membumikan Ideologi Pancasila Se – Asia Tenggara.
Narasi mengenai identitas ASEAN yang diusulkan oleh Indonesia diharapkan bisa digunakan dalam berbagai kesempatan, sekaligus untuk mengingatkan masyarakat bahwa ASEAN bukan hanya organisasi yang dibangun secara politis, tetapi ada nilai-nilai budaya Asia Tenggara yang harus menyatu dalam identitas ASEAN.
Pancasila yang ada di Indonesia secara tidak kita sadari telah diterapkan dan sudah lama dijalankan oleh negara tetangga seperti Singapura, Malaysia.
Singapura sangat komplex meniru pendidikan ideologi pancasila kita.
Maka kita harus kuatkan kembali pendidikan Pancasila yang kita miliki untuk menyatukan keberagaman budaya, agama, suku, dalam toleransi bangsa yang terarah kedepannya.
Pancasila Ada Dalam Identitas ASEAN
Pendidikan Pancasila telah lama diadopsi oleh negara tetangga. Malaysia dengan Multi Etnisnya, ada (India, Melayu, Cina). Singapura dengan menghargai Masyarakat pribumi Melayunya serta Brunei Darussalam, walaupun Menerapkan Syariah Islam di Negaranya tetapi warga non – muslimnya aman damai disana dinegara petro dollar tersebut.
Pendidikan Pancasila merupakan salah satu pilar pendidikan untuk membentuk karakter cinta tanah air para pelajar di Indonesia. Pancasila mengandung banyak konten penting dalam pengembangan sikap hidup, etika, dan integritas bagi pelajar.
Diundangkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan yang telah menghapus Pancasila sebagai pelajaran atau mata kuliah wajib merupakan peristiwa yang seharusnya tidak perlu terjadi dan dapat dicegah.
Kita meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) segera mengajukan draf revisi atas PP 57/2021 tentang Standar Nasional Pendidikan. Revisi itu harus memastikan jika Pendidikan Pancasila merupakan mata pelajaran wajib yang harus diikuti oleh peserta didik baik di tingkat dasar, menengah, dan perguruan tinggi.
Soal kurikulum ini diatur mulai pasal 35 sampai pasal 40. Kurikulum pada jenjang pendidikan tinggi menurut PP 57/2021 dikembangkan dan ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi untuk setiap program studi dengan mengacu pada standar nasional pendidikan tinggi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
[ad_2]
Sumber Berita